[caption id="attachment_11922" align="alignnone" width="650"]
Mahasiswa Unand, Rabu (12/8) menggelar aksi pengumpulan koin untuk Khiren di depan kantor BPJS Padang. (arief pratama)[/caption]PADANG - Puluhan Mahasiswa Unand, Rabu (12/8) menggelar aksi pengumpulan koin di depan kantor BPJS Padang. Aksi pengalangan dana/koin untuk Khiren saat ini merupakan aksi gerakan kemanusiaan dari mahasiswa khususnya Unand.
Aksi terkait masalah pelayanan BPJS terhadap Khiren salah seorang anak dari Dewi Anggraini yang mengalami penyakit bocor jantung dan dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. (Baca: Bergerak Bantu Khiren, Gerakan Melunasi Utang Pasien BPJS)Khiren yang diagnose menderita Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dengan tipe Ventricular Septal Defect (VSD) pada sekat bilik jantung, dikategorikan oleh pihak Rumah Sakit sebagai pasien umum dengan biaya pribadi dan harus membayar tagihan sebesar Rp 124 juta lebih.
"Aksi pengumpulan koin ini bentuk kepedulian kita terhadap sesama. Diketahui, Khiren merupakan peserta BPJS aktif, namun hanya gara-gara terlambat mengurus SEP keluarga harus menanggung biaya RS ratusan juta," kata, Fadil yang juga didampingi Muslimin, Koordinator lapangan aksi.Koin yang terkumpul lanjut Fadil, akan diserahkan kepada pihak terkait atau keluarga, dan selanjutnya dipergunakan sebagai biaya tagihan yang dikeluarkan oleh pihak RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.Diketahui sebelumnya, Syaifuddin Islami dan Dewi Anggraini, orang tua Khiren harus terpaksa menanggung tagihan Rp 124 juta lebih karena keterlambatan mengurus SEP di layanan center BPJS RS Harapan Kita.Keterlambatan pengurusan SEP bukan merupakan unsur kesengajaan, karena saat itu keluarga dalam kondisi panik, terutama pasca operasi Khiren. (arief)
Editor : Eriandi
