"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un.Telah berpulang ke Rahmatullah Rinaldi Sjarif bin Sjarif Djohan, Selasa, 1 November 2022, Pukul 01.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta".
Bangun tidur menjelang Azan Subuh, pesan di layar ponsel itu tertumbuk mata pertama kali. Dikirim oleh Karni Ilyas pukul 03.38 WIB. Wartawan senior itu meneruskan pesan Dinuk Ashaf, istri almarhum, yang ternyata sejam sebelumnya juga telah mengirimi saya berita duka itu.Rinaldi Sjarif wafat dalam usia 62 tahun ( kelahiran Jakarta 24 Maret 1960) akibat kanker lever. Ia meninggalkan seorang istri, Dinuk Ashaf, dan dua anak, Naila Sjarif & Rafi Sjarif.
Penggagas Panasonic AwardsRinaldi salah satu penggagas Panasonic Awards yang setiap tahun memberi penghargaan kepada insan pertelevisian sejak 1997.
Rinaldi sendiri salah satu petinggi di Panasonic Gobel dengan jabatan terakhir Wakil Presiden Direktur Panasonic Gobel. Setelah itu ia menjadi Stah Ahli Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (2014-2015).Rinaldi terdeteksi menderita kanker lever stadium lanjut bulan Juni lalu. Diawali sakit perut yang hebat yang semula diduga usus buntu. Seyogyanya di bulan itu ia menghadiri wisuda putrinya di Amerika.
Dua bulan lalu ia sempat berobat di Kuala Lumpur, Malaysia."Tiga minggu dirawat di sana, namun sakitnya tidak membaik. Kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh," kisah Dinuk.
Saya mengetahui pertama kali Rinaldi sakit secara kebetulan. Waktu saya kontak dia rupanya sedang dirawat di Malaysia dengan penyakit gawat.Di masa pandemi Covid19, saya punya kebiasaan "tracyng" teman atau sahabat yang tidak berkabar cukup lama. Rinaldi salah satunya.Waktu saya kontak pertelepon, dia sendiri yang mengangkat. Dia mengabarkan sakitnya, menderita kanker. Suaranya memang parau dan berat nyaris tidak kedengaran ketika bicara di telpon. " Fungsi jantung saya cuma 20%", ujarnya. Masya Allah.Suami istri Rinaldi dan Dinuk kawan ngobrol dan diskusi yang asyik, berpengetahuan luas dengang lingkup pergaulan pelbagai kalangan.
Berpembawaan tenang, hidup tertib termasuk dalam mengontrol makan. Tak dinyana bisa lepas kontrol mendeteksi kanker yang menggrogoti tubuhnya."Pandemi Covid19 yang menyebabkan dia tidak general check up," kata Dinuk.
Sekembali dari Malaysia, Rinaldi dirawat di rumah saja, dan Dinuk terjung langsung menjadi perawatnya.Sadar Mau Pergi
Pertengahan bulan lalu, menurut Dinuk, Rinaldi kangen pengin bertemu sahabat-sahabatnya. Tantowi Yahya kemudian mengontak beberapa kawan mengajak besoek bareng Sabtu (22 /10) sore lalu. Tiga hari menjelang itu, Dinuk mengontak saya langsung. Mengabarkan kondisi suaminya kritis.Hasil pemeriksaan dokter di RSPAD Kamis (20/10) sore, fungsi jantungnya tinggal 10%. Pas Maghrib hari itu saya tiba di rumahnya.