Saya diantar wartawan Radar Semarang (Jawa Pos) Ida Fadilah. Selepas dari lapas saya bertandang ke kantornya, menemui kawan di sana, komandan Ida, Arif Riyanto. Saya juga menemui Amir Machmud di PWI Jateng. Lapas wanita ini, punya lapangan bermain bernama Tjut Njak Dien, hehe semestinya Rasuna Said. Tapi sudahlah, Rasuna laki-laki atau perempuan? Itu yang ditanya orang ke saya.
Saya jawab dan jelaskan. Dan saya meninggalkan ruang tamu Lapas wanita di Jalan MGR Soegijapranata, Semarang ini. Saya dapat beberapa informasi, bukan dari sini tapi dari Jakarta, bukankah Lapas ini adalah cagar budaya? Datanya lengkap. Malam telah memasang semua kakinya di Semarang dan saya tiba di kota lama, pada sebuah kafe dengan langit-langit tinggi. Saya coba pula agak segelas kopi di sini. Malam terasa jinak. (*)Rasuna Said Menyusui Saat Ditahan di Semarang
hariansinggalang.co.id
Opini lainnya
Ahmadie Thaha
Jangan Ada Susu
Jangan Ada Susu
eriandi
Pelatih Baru
Pelatih Baru
Fikrul Hanif Sufyan
Menjemput Gelar Pahlawan Nasional untuk Chatib Sulaiman
Menjemput Gelar Pahlawan Nasional untuk Chatib Sulaiman
Oleh: Sastri Bakry
Catatan Kebudayaan: Menjadi Gubernur Kebudayaan di Sumatera Barat
Catatan Kebudayaan: Menjadi Gubernur Kebudayaan di Sumatera Barat
Liza Zulbahri, S.E., M.M
Manajemen Keuangan: Pilar Utama Membangun Masa Depan yang Cerah
Manajemen Keuangan: Pilar Utama Membangun Masa Depan yang Cerah
Resty Maudina Septiani
Di Balik Perayaan Tahun Baru
Di Balik Perayaan Tahun Baru