SEMARAK FESTIVAL CAP GO MEH; Etnis Minang dan Tionghoa Berbaur dan Bertoleransi

Foto Harian Singgalang
×

SEMARAK FESTIVAL CAP GO MEH; Etnis Minang dan Tionghoa Berbaur dan Bertoleransi

Bagikan opini

Lebih lanjut ditegaskannya, bazar kali dapat meningkatkan kembali perekonomian masyarakat, sebab akan banyak terjadi transaksi."Kota Padang lahir dari keberagaman. Ada Minangkabau, Jawa hingga Tionghoa. Ketika Pandemi Covid-19 melanda, aktivitas vakum. Dan kini kita bangkit bersama, melalui bazar. Begitu juga dengan aktivitas bermanfaat para generasi muda. Itu lihat banyaknya aneka perlombaan yang ditujukan untuk generasi muda," jelasnya.

Hal serupa pun disampaikan, Kapolres Kota Padang (AKBP) Ferry Harahap. Ia mengharapkan dengan keberagaman secara bersama-sama ini, Kota Padang bisa bangkit kembali. Perekonomian maupun aktivitas kembali normal seperti semula."Kita bersatu dan bersama, Kota Padang aman dan bagus untuk berinvestasi. Otomatis perekonomian kembali menggeliat," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Bazar HBT - WHBT Imlek 2023 Martin Makmur mengatakan bazar ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan HBT-WHBT dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat Tionghoa dan masyarakat Sumbar.Selama bazar katanya, masyarakat disuguhkan dengan stand-stand promosi, kuliner hingga cafetaria. Itu semua dapat meningkatkan kembali perekonomian di Kota Padang.

Disamping itu, ada aneka perlombaannya mulai dari lomba pakaian pesta anak, mewarnai, gymnastic, top jeans remaja dan kids, Tik Tok dance competition grup, tarian Minang kreasi, karaoke, line dance competition solo dan grup, k-pop dance cover grup dan solo, dance competition kids, pakaian santai remaja nuansa batik, gaun pesta remaja dan cerdas cermat."Intinya, bazaar pada Imlek 2023 lebih banyak kebersamaan dengan sesama. Kita saling bahu membahu menggeliatkan perekonomian yang sempat tersendat akibat wabah Pandemi Covid-19," jelas Martin Makmur didampingi Lisa Eriwati Penasehat WHBT (Sri Bakti).

Selain itu, bazar ini juga merupakan sarana bagi anak-anak dan remaja ajang kreativitas agar mereka berani tampil di depan umum.Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) Sumbar, Jefrinal Arifin menilai Semarak Festival Cap Go Meh adalah bukti etnis Minang dan Tionghoa berbaur dan saling bertoleransi.

"Pelaksanaan Semarak Cap Go Meh ini berkaitan dengan budaya Tionghoa. Sebelumnya mereka sudah menggelar kegiatan serupa setiap tahunnya di Kota Padang. Dan itu pun mendapatkan dukungan dari masyarakat," ucap Dikatakannya, karena semarak Cap Go Meh ini kebudayaan, maka pemerintah mendukung kegiatan pariwisata.  Sebab, negara kita NKRI, semua kegiatan masyarakat, etnis, budaya dan agama difasilitasi oleh negara.Ia menegaskan kalau semarak Cap Go Meh ini merupakan suatu kegiatan yang penting untuk forum pembauran kebangsaan di Sumbar. Sebab, di Indonesia ada beragam etnis, suku dan agama. Dengan beraneka macam tersebut, kegiatannya mesti difasilitasi.

"Semarak Cap Go Meh tidak berkatian dengan agama, melainkan budaya Tionghoa yang coba mereka angkat. Apalagi, dalam kegiatan tersebut melibatkan TNI, Polri hingga ormas lainnya. Itupun tentunya, didukung masyarakat lainnya. Dijelaskannya, kalau di Sumbar, ada 700 organisasi masyarakat.Ditegaskannya, Semarak Cap Go Meh menimbulkan keberagaman di Sumbar yang sangat bagus. Indahnya kenyamanan dan keberagaman. penyatuan masyarakat dari berbagai etnis, suku dan agama. Itu terlihat dalam rute arak-arakan semarak Cap Go Meh yang berlangsung pada pukul 16.00 WIB. Nantinya, rute-rutenya yang dilalui arak-arakan tentunya disesuaikan. Agar tidak mengganggu ibadah umat muslim. (*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini