Puasa dan Jihad; Dua Ibadah, Satu Arah

Foto Harian Singgalang
×

Puasa dan Jihad; Dua Ibadah, Satu Arah

Bagikan opini

Bukankah menahan anggota tubuh agar tidak terseret kepada perbuatan tercela itu lebih sulit dan berat ketimbang menahan lapar dan dahaga? Sebab, musuh utamanya bukan semata godaan makan dan minum saja, melainkan ego dan nafsu dari dalam dirinya sendiri. Melawan diri sendiri tentu lebih susah daripada melawan musuh di luar diri.Musuh dari luar biasanya segera diketahui dan diantisipasi. Sementara itu musuh dari dalam diri sendiri tidak mudah dikenali dan diketahui. Mengetahui bahwa apa yang ada di dalam diri sendiri berbahaya adalah ketika sudah dirasakan akibatnya. Oleh karena itu mengenali musuh yang berasal dari dalam diri sendiri menjadi amat penting. Namun sayangnya tidak semua orang mampu melakukannya.

Menghindar atau menjauhkan diri dari sifat tersebut bukan perkara mudah dan berhasil dilakukan semua orang. Musuh atau penyakit dari dalam diri ini berkemungkinan menyerang siapapun, baik mereka yang berpendidikan, berjabatan tinggi, memiliki kekayaan, atau apapun kelebihannya. Bahkan berbagai kelebihan dimaksud justru dapat menjadi pintu masuk atau pendorong bertumbuh-kembangnya hawa nafsu yang disebut sebagai musuh yang berasal dari dalam diri seseorang.Melawan musuh yang berasal dari dalam diri sendiri, berupa hawa nafsu, ternyata juga harus mengandalkan kekuatan dari dalam diri sendiri pula, yaitu melalui upaya membersihkan diri, banyak mengingat dan mendekatkan diri pada Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang yang memperkaya dirinya dengan kekuatan spiritual, akan mampu mengalahkan kekuatan hawa nafsu itu. Hawa nafsu tidak akan bisa dilawan hanya sekedar dengan kekuatan intelektual. Bahkan sebaliknya, dengan kekuatan intelektual justru berpotensi besar menumbuh-kembangkan hawa nafsu itu sendiri.

Musuh berupa hawa nafsu yang tidak kelihatan dan bahkan juga tidak terasakan datang dan keberadaannya itulah yang sangat membahayakan. Ancaman itu tidak saja terbatas di dunia ini, melainkan juga akan menyengsarakan sampai kehidupan di akhirat kelak. Banyak orang yang semula hidupnya dipandang bahagia ternyata berubah jatuh, sengsara, dan bahkan hina di mata masyarakat karena terkalahkan oleh kekuatan hawa nafsunya sendiri. Kekuatan musuh yang tidak tampak dan juga tidak disadari keberadaannya tetapi memiliki kekuatan perusak yang luar biasa besarnya.Rasulullah menyebut perang melawan hawa nafsu ini dengan sebutan jihad akbar (jihad terbesar), lebih dahsyat ketimbang perang fisik yang beliau istilahkan sebagai jihad asghar (jihad kecil). Memahami jihad di bulan Ramadan menjadi penting jika melihat banyak pihak yang menyalahartikannya. Pada bulan ini, segala amalan baik akan mendapatkan pahala berlipat ganda.

Tak ayal kaum ekstrimis menganggapnya sebagai waktu yang tepat untuk “berjihad”. Sayangnya, jihad tersebut justru menciptakan banyak sekali mudharat. Kita tentu berkaca dengan terjadinya kasus di negara kita seperti Bom Bali Jilid I (2002) dan II (2005), Pengeboman Malam Natal (2000), dan Pengeboman Kedutaan Besar Australia (2004), itu semua tidak ada artinya jika mengorbankan umat Islam dan mayoritas Non-Muslim yang tidak memerangi umat Islam.Rasulullah mencontohkan kepada kita bagaimana memperlakukan Ahli Kitab dan Kafir Zimmi yang hidup berdampingan dengan Umat Islam di dalam kehidupan bernegara dan beragama. Rasulullah hanya berperang dengan Kafir Harbi (yang jelas menentang dan enggan untuk tunduk patuh terhadap ketentuan Allah).

Menurut penulis, pemaparan Firman Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW tentang puasa dan jihad di atas sudah cukup memberi petunjuk tentang jihad seperti apa yang harus kita jalani di bulan Ramadan. Menahan hawa nafsu memang merupakan seberat-beratnya jihad, namun jika berhasil dilaksanakan, tentu juga berarti membuka keran utama kebaikan. Mendamaikan diri sendiri dengan memperbanyak tindakan positif dan menjauhi segala godaan yang menyesatkan adalah jihad yang utama demi meraih derajat takwa selepas bulan suci Ramadhan, seperti yang dijanjikan oleh Allah SWT. Wallahu a'lam

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini