Toleransi, Demokrasi dan Konflik Ideologi

Foto Harian Singgalang
×

Toleransi, Demokrasi dan Konflik Ideologi

Bagikan opini

Kita harus menerima perbedaan dalam gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan lainnya yang ada di masyarakat. Toleransi merupakan kunci utama dalam menjaga keamanan dan keharmonisan masyarakat yang heterogen.Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga toleransi sebagai nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Filosof Yunani kuno seperti Plato dan Aristoteles menekankan pentingnya membangun persaudaraan dalam masyarakat. Plato dalam bukunya yang terkenal, "Republik", menggambarkan sebuah negara ideal di mana semua orang hidup dalam harmoni dan menghormati satu sama lain. Aristoteles juga berbicara tentang pentingnya persaudaraan dan kesetaraan dalam masyarakat.Dia menekankan bahwa untuk membangun masyarakat yang baik, kita harus memperlakukan orang lain dengan hormat dan membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Apa artinya bahwa untuk mencapai negara yang ideal adalah tidak terlepas dari sikap toleransi saling menghargai dan menghormati walaupun pilihan dan partai politik berbeda.Ketika sikap toleransi ini tidak di diterapkan oleh semua kalangan maka konflik akan selalu terjadi, maka cacatlah sila ke-3 “Persatuan Indonesia” warga negara Indonesia tidak akan bisa bersatu apabila sikap tolerensi tidak dijalankan.

Di Barat, pemikiran toleransi terutama dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti John Locke dan Voltaire. John Locke berbicara tentang hak individu dan kebebasan berekspresi, serta pentingnya toleransi dalam masyarakat yang beragam.Dia menekankan bahwa tidak ada satu pun kelompok yang memiliki hak untuk menindas kelompok lainnya berdasarkan keyakinan politik atau agama. Toleransi merupakan prinsip utama dalam demokrasi.

Dalam sebuah masyarakat yang demokratis, hak asasi manusia seperti hak atas kebebasan berpendapat, berkumpul, beragama, dan berusaha harus diakui dan dihormati oleh semua individu dan pemerintah.Locke menegaskan bahwa negara harus menjamin hak hak individu ini, dan bahwa setiap orang memiliki hak untuk mempertahankan keyakinan mereka tanpa takut mendapat kekerasan atau diskriminasi.

Voltaire juga berbicara tentang kebebasan berpikir dan berekspresi, serta pentingnya menghargai perbedaan pandangan dan keyakinan orang lain.Toleransi sebagai prinsip penting dalam demokrasi. Ia menekankan bahwa kebebasan berpendapat dan berbicara harus diberikan pada semua orang, tanpa terkecuali. Voltaire juga menentang segala bentuk penindasan atau penganiayaan terhadap kelompok minoritas, baik itu agama, etnis, maupun budaya.

Ia percaya bahwa hanya melalui toleransi, masyarakat dapat mencapai kebahagiaan dan kemajuan bersama.Dalam konteks Pilpres 2024 di Indonesia, pandangan dan pemikiran dari para tokoh-tokoh diatas dapat membantu membangun toleransi dalam demokrasi. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah membangun hubungan persaudaraan antara kelompok-kelompok politik yang berbeda.

Ini dapat dilakukan dengan mengadakan dialog dan diskusi yang menghormati pandangan orang lain. Kedua, penting untuk menghargai hak individu dan kebebasan berekspresi, serta tidak menindas kelompok lain berdasarkan keyakinan politik atau agama. Ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk berbicara dan berpartisipasi dalam proses politik.Ketiga, perlu juga diingat bahwa setiap orang memiliki hak untuk berpikir dan berekspresi, serta pentingnya menghargai perbedaan pandangan dan keyakinan orang lain.

Membangun toleransi dalam demokrasi merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan masyarakat yang beragam.Pandangan dan pemikiran dari para tokoh diatas dapat menjadi acuan untuk membangun toleransi dalam konteks Pilpres 2024 di Indonesia.

Penting untuk menghargai perbedaan pandangan dan keyakinan orang lain, serta memastikan bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses politik."Demokrasi yang sejati adalah yang membangun jembatan toleransi di antara perbedaan, bukan tembok pemisah yang memperdalam kesenjangan."(**)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini