Saya teringat sebuah diskusi yang kami adakan secara online. Prof Ismet Fanany menjabarkan kondisi penuh duka yang dialami oleh banyak lansia Minangkabau sebagaimana yang tertulis dalam bukunya “Elderly Must Endure”. Banyak yang tinggal sendiri di kampung karena anak-anak merantau jauh-jauh dan tidak semua mampu membawa orang tua. Bahkan tidak semua pula yang mampu pulang kampung secara periodik untuk menjenguk orang tua mereka. Banyak yang benar-benar sendirian tinggal di rumah. Jika masih kuat berjalan, bisa ke masjid, surau atau lapau. Jika tidak menunggu dilihat sekali-kali oleh orang kampung. Ada yang meninggal dalam sepi, baru diketahui beberapa hari kemudian. Apakah Ranah Minang perlu fasilitas seperti ini?Siang hari setelah Jumat, kami lanjut ke institusi berikutnya yang didirikan oleh orang-orang Turki. ISRA namanya, yaitu kependekan dari Islamic Sciences and Research Academy of Australia). Setelah sesi makan siang, kami berdiskusi dengan Direktur ISRA, ia bernama Mehmet Ozalp. ISRA pada dasarnya adalah lembaga pengabdian masyarakat bercorak akademis, kata Prof Mehmet. Ia menjelaskan “Banyak akademisi yang tidak terhubung dengan masyarakat. Banyak orang yang menjadi akademisi karena tidak mampu bergaul dengan masyarakat. ISRA hadir untuk mengisi ruang itu” Ini sungguh menarik, karena memang seringkali terjadi akademis berada di menara gading. Ini membuat masyarakat hidup dan dibangun jauh dari pertimbangan akademis.
Hal menarik dari ISRA adalah mereka mampu meyakinkan Charles Sturt University untuk menyelenggarakan pendidikan S2 dan S3 lewat ISRA. Orang-orang dapat mendaftar ke ISRA untuk S2 dan S3, dengan ijazah yang diterbitkan oleh Charles Sturt University. Untuk sampai pada titik ini, tentu saja bukan perkara gampang, sebab mereka harus mampu mengikuti standar yang ditetapkan universitas tersebut. Saya pribadi kagum dengan pencapaian organisasi yang berkantor di salah satu gedung di pusat kota Auburn. ISRA mengajarkan bahwa akan ada jalan untuk komunitas akademis lintas lembaga bahkan tanpa afiliasi universitas untuk dapat eksis dalam dunia akademik juga pengabdian masyarakat.Hari itu memang mayoritas Turki. Saya melihat bagaimana sebuah komunitas begitu berdaya di rantau, mengembangkan masjid sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan, lalu mendirikan pusat pelayanan kesehatan. Dari rahim mereka juga lahir lembaga ilmiah yang unik. Tentu itu semua tidak mudah di Australia. Luar biasa! (***)Turki-Australia Luar Biasa
Opini lainnya
Bunga Laksmi, Faiza Rahma Yusra, Jasmine Mariza, Rizga Rahman Suci, Sheera Rizqita Ridwan, Siti Sara
Pemahaman tentang HAM dalam Mewujudkan Toleransi Beragama di Lingkungan Sekolah
Pemahaman tentang HAM dalam Mewujudkan Toleransi Beragama di Lingkungan Sekolah
Irfan Pratama,Periska Wulandari, Nabila Aprilia, Rafiatul Al Af Qony, Dwi Jenita Putri
Penegakkan Hukum dan HAM di Lingkungan Kampus: Penghentian Penampilan UKM PHP dalam Acara Bakti Unand 2024
Penegakkan Hukum dan HAM di Lingkungan Kampus: Penghentian Penampilan UKM PHP dalam Acara Bakti Unand 2024
Yesi Elsandra
PKS Menuai Keputusan Politiknya (2)
PKS Menuai Keputusan Politiknya (2)
Aisyah Hamidah, Putri Aliya, Najma Septanov, Asyilla Bilqis, Chilfy Dea Mala, Dexa Osa Berzelliu
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mencegah Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mencegah Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkoba
eriandi
Selamat bagi Pemenang
Selamat bagi Pemenang