Mengintegrasikan faktor lingkungan dan sosial yang menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor lingkungan dan sosial dalam pengambilan keputusan investasi, termasuk dampak sosial dan ekonomi yang mungkin timbul dari proyek atau kegiatan keuangan.
Dalam penerapan Green Finance juga memiliki keuntungan dan tantangan.
Adapun yang menjadi keuntungan Green Finance, yaitu: Green Finance mendukung investasi dalam proyek yang ramah lingkungan, seperti proyek energi terbarukan, efisiensi energi, dan transportasi berkelanjutan.
Dengan memprioritaskan investasi pada proyek-proyek tersebut, Green Finance dapat mengurangi dampak negatif lingkungan.
Selain itu, Green Finance dapat mengurangi risiko perusahaan dalam berinvestasi jangka panjang dan dapat meningkatkan kelangsungan bisnis perusahaan yang berkelanjutan.
Green Finance juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi. Dengan menerapkan praktik Green Finance dapat meningkatkan daya tarik perusahaan yang memprioritaskan investasi yang berdampak terhadap lingkungan.
Perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dalam proyek- proyek ramah lingkungan juga mendapatkan akses yang lebih luas untuk mendapatkan sumber pendanaan, termasuk di pasar keuangan hijau yang sedang berkembang.
Green Finance berdampak terhadap reputasi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan dan membantu perusahaan memperluas jangkauan konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Tantangan yang dihadapi dalam menerapkan Green Finance diantaranya: Kurangnya standar dan belum adanya standar kerja yang jelas, karena Green Finance merupakan bidang yang relatif baru sehingga masih sulit untuk dilakukan penilaian terhadap keberlanjutan proyek dan investasi yang ramah lingkungan.
Disamping itu, proyek-proyek Green Finance memiliki biaya yang relatif lebih tinggi dibandingkan denga proyek konvensional lainnya, terutama pada tahap awal pelaksanaan proyek tersebut, sehingga perlu dilakukan pengkajian yang lebih dalam perencanaan proyek tersebut.
