Salah satu jawaban yang layak dikemukakan adalah, daerah pedalaman menampilkan pesona yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan saat itu. Setidaknya ada tiga kelompok utama wisatawan saat itu: pertama, wisatawan yang datang dari Eropa atau Amerika atau mancanegara; dan kedua, wisatawan domestik yang datang dari kota-kota utama di Hindia Belanda; dan ketiga, wisatawan lokal.Wisatawan yang datang dari Eropa atau Amerika atau mancanegara sangat membutuhkan daerah pedalaman. Mereka membutuhkan pemandangan daerah pedalaman yang hijau, dengan panorama perbukitan, lembah, ngarai, danau dan sungai dengan iklim yang sejuk. Suasana yang pasti sangat kontras dari apa yang mereka lihat selama dalam pelayaran di lautan luas, yang bisa jadi satu bulan atau berminggu-minggu. Alam dan lingkungan daerah pedalaman yang kontras dari lautan yang panas serta hamparan laut sering memabukkan serta langit yang sering ditutupi awan hitam. Inilah salah satu penyebab mengapa daerah pedalaman sangat disukai oleh wisatawan mancanegara saat itu.
Pengalaman yang sama kiranya juga berlaku bagi wisatawan ‘domestik’ yang umumnya tinggal di kota-kota besar. Dan sebagaimana diketahui, kota-kota besar di Hidnia Belanda berada di kawasan pesisir yang lingkungan alamnya juga menggerahkan. Sehingga berkunjung ke daerah pedalaman yang hijau memiliki udara yang sejuk menjadi mimpi orang kota Hindia Belanda tempo doeleoe.Bagi penduduk setempat, penduduk daerah pedalaman (wisatawan lokal), berwisata di daerah pedalaman bagi mereka sudah lebih dari cukup. Sajian objek wisata daerah pedalaman yang beragam, terutama sekali objek wisata buatan, seperti yang ada di Fort de Kock, adalah sajian yang luar bisa bagi mereka saat itu.Apa saja objek wisata buatan, dan juga objek wisata alam yang ada di daerah pedalaman, dan bagaimana pesonanya akan disajikan pada tulisan berikutnya.
