Banyak lagi, panek pula menderet-deretnya.
Masjid Raya Sumbar sebenarnya belum ada nama. Raya itu bukanlah nama, dimana-mana ada kata "raya."
Status itu: Masjid Raya - Tingkat Provinsi
Masjid Agung - Tingkat Kabupaten/Kota Masjid Besar - Tingkat Kecamatan
Masjid Jami - Tingkat Desa/Kelurahan.Bandara
Karena hutang akan seringgit juga, orang akan heboh pula, sekalian ganti nama bandara, Minangkabau dengan nama pahlawan. Misal Haji Agus Salim, atau Syekh Tahir Jalaluddin, bapak ilmu falak Asia dan orang Indonesia pertama yang bejalar di Al Azhar. Atau, Tan Malaka, M. Yamin, Rasuna Said, Ruhana Kuddus, Syekh Burhanuddin, Hamka ayah Hamka, Dr Karim Amrullah. Atau: terserah bapak sajalah.
Karena saya dulu anggota tim seleksi sayembara pemberian nama Bandara Minangkabau, maka tahu asbabun nuzul penamaannya. Diberi nama Minangkabau karena sangkek itu saat itu, semangat menggebubu, pemerintah ngilu-ngilu asam, mengambil satu dari sekian banyak pahlawan maka jalan aman:Minangkabau. Nama ini membuat heran banyak orang di Indonesia. Beberapa tokoh nasional ada yang bertanya pada saya jawabannya ya itu, "susah menetapkan satu nama, karena kami punya banyak pahlawan."