Kekalahan 0-2 dari Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia U-23, Senin (29/4) malam bukanlah akhir dari sebuah perjuangan dan cita-cita. Anak-anak muda luar biasa yang tergabung di tim nasional Indonesia U-23 masih punya harapan untuk berlaga di Olimpiade, Paris. Melawan Irak nanti malam, tentu Grauda Muda diharapkan menang.
Marcelino dkk, sejauh ini sudah menampilkan permainan yang rancak dalam ajang Piala Asia U-23 di Qatar. Bahkan juga bisa dinilai ciamik.
Alwa-awal sebelum dimulainya gelaran Piala Asia U-23 sang pelatih asal Korea Selatan Shin Tae Yong berucap akan membawa Indonesia ke babak semifinal. Hampir sebagian besar orang tak percaya dengan ucapan pelatih yang membawa Indonesia naik ke peringkat 134 FIFA.
Hitung-hitungannya, Indonesia berada di grup keras. Tiga negara Qatar selaku tuan rumah, Australia dan Yordania bersama Indonesia memiliki tim sepakbola yang hebat.
Namun, STY memang sudah sedari awal yakin Indonesia bisa. Di pertandingan pertama, Qatar menang “kontroversial” atas Indonesia.Indonesia jelas bisa mengimbangi tuan rumah. Kalau saja bukan faktor tuan rumah, sudah terhempas Qatar dibuat Witan dkk.
Bukannya patah semangat kalah di laga awal, anak-anak muda tersebut makin terlecut untuk menampilkan permainan terbaik. Australia yang merupakan negara kuat di Asia, dikandaskan dengan skor 1-0.Mengejutkan.Di pertandingan terakhir, Yordania dilumat 4-1. Ganas. Bersama Qatar, Indonesia berhak melaju ke perempat final. Lawan yang dihadapi bukan kaleng-kaleng, Korea Selatan. Negara yang memiliki tradisi sepakbola kuat. Selalu lolos ke Olimpiade.
Semangat pantang menyerah timnas Indonesia terlihat nyata di lapangan. Korea Selatan diladeni sampai ke babak adu penalti. Ernando Ari menjadi bintang dalam laga tersebut. Korea Selatan dipulangkan lebih awal oleh Indonesia.
Menghadapi Uzbekistan, Indonesia tetap menjaga semangat untuk tidak kendor. Maklum saja, Uzbekistan bukan negara sembarangan dalam sepakbola. Uzbekistan merupakan negara kuat juara Piala Asia U-23 musim kompetisi kali ini.
Kendati tidak begitu diunggulkan, Indonesia masih sanggup melayani. Bahkan mencuri gol. Sayang, wasit menganggap Sananta offside. Kendati sudah cek VAR, keputusan wasit masih menjadi pro kontra sampai sekarang. Andai saja gol disahkan lain cerita.
