Catatan Cak AT
Pernahkah Anda melihat rusa menyeruput susu dari induk babi? Tidak pernah, bukan? Sepertinya hewan lebih paham tata cara hidup alamiah dibanding manusia modern, yang malah ngotot mengadopsi susu hewan sebagai makanan pokok. Sesama hewan saja tidak mau saling seruput susu masing-masing, kok manusia malahan mau. Aneh jika susu dimasukkan ke menu Makan Bergizi Gratis.
Terdapat sejumlah bukti ilmiah yang menunjukkan perut manusia tak selalu cocok mengonsumsi susu sapi. Namun, anehnya lagi, di tengah himpitan narasi gizi global, kita justru menyulap susu sapi menjadi simbol kemewahan gizi, yang dikemas dengan indah, meskipun harga impornya bisa bikin kantong bolong.
Ambil contoh Indonesia. Setiap tahunnya, kita mengimpor lebih dari tiga juta ton susu cair, setara dengan Rp12 triliun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dibutuhkan 30 kapal Aframax seluas 245x40 meter untuk mengangkutnya.
Ironisnya, alokasi sebesar ini tak banyak menyentuh golongan yang paling butuh: anak-anak sekolah, termasuk pesantren. Lauk harian mereka selama ini paling hanya sebatas tempe setipis kartu SIM atau telur dadar campur tepung agar "tampak lebih besar."
Untungnya, sains punya kabar baik. Ternyata, dua sendok teh basil kering bisa bersaing dengan segelas susu sapi dalam hal kandungan kalsium. Berdasarkan penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition, basil kering mengandung 168 mg kalsium per 100 gram.Daun basil mungkin terdengar asing bagi banyak orang, terutama di Indonesia. Basil (ocimum basilicum) adalah tanaman herbal yang biasanya digunakan dalam masakan Italia, seperti pesto atau topping pizza. Namun, di balik rasanya yang khas, daun basil memiliki kandungan gizi yang luar biasa.
Anda tahu, satu gelas susu sapi (sekitar 240 ml) mengandung rata-rata 300 mg kalsium. Jumlah ini cukup signifikan, karena mencakup sekitar 25% dari kebutuhan remaja atau lansia (1200 mg). Untuk mengganti satu gelas susu sapi ini, Anda membutuhkan sekitar 178 gram daun basil kering. Yang kering ya, bukan yang basah.
Selain kalsium, basil juga kaya magnesium, vitamin K, dan antioksidan yang mendukung kesehatan tulang dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Namun, bagi Anda yang kesulitan mendapatkan basil, jangan khawatir. Ada alternatif lokal yang tak kalah hebat, seperti daun kelor (moringa oleifera) yang sudah dinobatkan sebagai miracle tree (pohon penuh mukjizat) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bayangkan, daun kelor mengandung hingga 252 mg kalsium per 100 gram, lebih tinggi dibanding basil dan susu sapi. Tanaman ini mudah tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman ini ramah kantong, menjadikannya kandidat kuat pengganti susu dalam menu bergizi.