Melihat Club Como 1907 dari Perspektif Perencanaan Humas

Foto Yeni Maiasnita
×

Melihat Club Como 1907 dari Perspektif Perencanaan Humas

Bagikan opini

Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya berjudul Effective Public Relations, menyebutkan ada 4 strategi humas yang bisa dijalankan yaitu fact finding yaitu proses pencarian data dan fakta yang relevan, perencanaan untuk menyusun langkah selanjutnya, action dan communication yang sekarang bisa dimaknai sangat luas, terakhir evaluation.

Fakta bahwa tidak ada yang menggunakan baju Como 1907 mengarahkan pada program baju bayi Como 1907. Tim humas menyusun langkah dan menentukan aksi dan komunikasi seperti apa yang harus dilakukan kepada publik eksternal. Lalu, mereka melengkapi evaluasinya dengan strategi berikutnya.

Tim humas membagi bagi tiket gratis untuk anak berusia 13 tahun. Mereka bisa datang ke stadion tanpa membayar. Langkah ini diambil dengan pertimbangan bahwa anak anak itu tidak akan mungkin datang sendiri kestadion. Sudah tentu mereka akan membawa serta orangtuanya untuk menemani.

Ada satu teori yang dinamakan teori media richness. Ini adalah sebuah konsep dalam komunikasi yang dikembangkan oleh Richard L. Daft dan Robert H. Lengel pada tahun 1986. Teori ini berfokus pada kemampuan media komunikasi untuk mengirimkan informasi dan bagaimana media yang berbeda dapat mengatasi ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi.

Pada teori media richness, ada hirarki. Terendah adalah brosur atau selebaran, lalu memo atau pesan tertulis, email, telepon, video conferencing dan tatap muka sebagai hirarki tertinggi.

Langkah-langkah strategis ini perlahan mampu memompa animo masyarakat. Perhatian masyarakat pada Como 1907 yang minim mulai berubah. Stadion yang tadinya cenderung sepi perlahan ramai. Pertandingan klub Como 1907 lama-kelamaan mulai dipadati penonton hingga selalu penuh. Mirwan juga mengklaim baju Como 1907 juga sudah dipakai dimana mana.

Sangat menarik jika kita menyimak bagaimana kemudian komunikasi membangun mitos. Dalam mitos ada persepsi, makna dan keyakinan. Inilah yang kemudian menggerakkan orang, menjadi bahan bakar untuk menggerakkan publik eksternal. Menyetir publik esternal tersebut untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan tanpa melakukan pemaksaan.

Dapat dikatakan, Como 1907 mengenali dengan sangat baik publik internal dan eksternal mereka. Inilah yang membuat mereka mampu menyusun strategi brilian untuk berkembang. Menarik untuk melihat sepak terjang mereka kembali diserie A. Karena statistik telah mengatakan lima puluh persen tim promosi serie A akan langsung degradasi dimusim berikutnya, dan tujuh puluh lima persen tim yang naik ke serie A akan degradasi ditahun kedua jika mereka mampu bertahan ditahun pertama. Betul-betul tantangan yang berat. Tetapi, seperti filosofi bola itu bundar, tak semua bisa ditebak diawal. Kita nantikan saja. (*)

Bagikan

Opini lainnya
Terkini