Kinerja BRI dibawah kendali Sunarso semakin moncer di tahun buku 2023. BRI mencetak rekor dengan membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp 60,4 triliun. Perolehan laba ini naik 17,5 persen secara year on year dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 51,40 triliun.
Sunarso mengatakan bahwa pencapaian kinerja cemerlang ditopang oleh penyaluran kredit BRI sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2 persen yoy pada periode Desember 2023. Segmen UMKM menjadi mayoritas penyaluran kredit, tercatat sebesar Rp 1.068 triliun, berkontribusi sebesar 84,4 persen. Pertumbuhan kredit yang double digit tersebut, berdampak kepada pendapatan bunga bersih sebesar Rp 135,18 triliun atau naik 16,9 persen tahun sebelumnya Rp 124,59 triliun.
Pengelolaan fungsi intermediasi yang baik juga terlihat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sebesar 2,95 persen per 31 Desember 2023. Selain itu, pendapatan non bunga juga tumbuh sekitar 12,61 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 53,29 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari komisi dan administrasi yang mencapai Rp 20,74 triliun. Di sisi lain, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) BRI naik sekitar 7,81 persen yoy menjadi sebesar Rp 29,52 triliun.
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) hanya tumbuh 3,86 persen yoy menjadi Rp 1.358,33 triliun. Dimana dana murah atau current account savings account (CASA) tercatat Rp 874,07 triliun sepanjang 2023 atau mencapai 64,35 persen dari total DPK. Aset BRI sepanjang 2023 juga ikut terkerek naik 5,33 persen yoy menjadi Rp 1.965 triliun, dibanding sebelumnya Rp 1.865,64 triliun.
Secara keseluruhan Sunarso mengatakan, kinerja cemerlang dan tumbuh secara berkelanjutan tesebut tak terlepas dari strategi respons yang tepat dalam menghadapi tantangan. Sebab sepanjang 2023 banyak tantangan yang terjadi seperti era suku bunga dan inflasi yang tinggi, geopolitik yang penuh ketidakpastian serta beberapa bank besar di Amerika Serikat yang kolaps.
Sepanjang tahun 2023, BRI yang berusia 128 tahun meraih sekitar 200 penghargaan. Dari jumlah tersebut, 53 di antaranya merupakan penghargaan bertaraf internasional. Adapun beberapa penghargaan dan pencapaian tersebut adalah Forbes Global 2000 menobatkan BRI sebagai World Largest Company In Indonesia, peringkat 1 di Indonesia dan peringkat 307 di dunia.Euromoney menobatkan BRI sebagai Market Leader in Indonesia dan Best Service di Asia Pacific. Asia Money menobatkan BRI sebagai Best Domestic Bank in Indonesia, Best Domestic Private Bank in Indonesia, dan Market Leader Trade Finance (Asian Banks) in Indonesia.
Finance Asia menganugerahkan 9 Award ke BRI, beberapa diantaranya: Best Financial Company (Gold) Best Corporate ESG Strategy (Gold), Best Overall Company (Gold), dan termasuk Best CEO untuk Direktur Utama BRI. The Asset Triple A menobatkan BRI sebagai Best Issuer for Sustainable Finance, Best Sustainability-Linked Loan, Best Private Bank for High Net Worth Individual in Indonesia. Global Finance menobatkan BRI sebagai Best Bank in Indonesia dan Brand Finance memberikan predikat kepada BRI sebagai “The Most Valuable Brand in Indonesia” (peringkat 1 di Indonesia).
Berdasarkan data pencapaian tersebut, sangat wajar Presiden Joko Widodo menyebut Sunarso layak mendapatkan nobel. Sunarso membuat BRI semakin kuat dan hebat dalam memberi makna Indonesia serta memingkatkan kesejahteraan masyarakat.