Kepekaan rakyat Indonesia kembali terlihat dan teruji dalam perkembangan beberapa hari terakhir ini. Pemicu utamanya terkait putusan MK tentang Pilkada. Ini mungkin warning bagi setiap penguasa atau pemerintah agar tetap di koridor suara rakyat. Sepak terjang pemerintah atau penguasa, elit politik dan orang-orang di sekeliling kekuasaan benar-benar telah memicu kemarahan kelompok masyarakat sipil Indonesia.
Jiwa rakyat Indonesia adalah warisan jiwa pejuang yang telah dihadapkan pada berbagai gelombang penjajahan dan kekuasaan yang bersifat tirani, jumawa atau arogan.
Semangat juang rakyat Indonesia terpantul secara konsisten dari masa ke masa. Di bulan Agustus ini dimana rakyat Indonesia sedang berkhidmat merayakan kemerdekaan timbul satu momentum besar yang menunjukkan generasi Indonesia sekarang selalu mewarisi semangat juang dan cinta NKRI para leluhur. Masih terbayang gelora rakyat Indonesia yang berkumpul di lapangan IKADA dengan api pergerakan mempertahankan kemerdekaan menentang dan melawan kolonialisme dan imperialisme.
Rentetan sejarah panjang setelah Indonesia merdeka juga mencerminkan bahwa rakyat Indonesia anti dengan penindasan dan kesewenang-wenangan. Bagaimana kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru tumbang karena perlawanan rakyat. Mestinya catatan sejarah panjang bangsa jadi pelajaran berharga bagi elit dan penguasa yang coba-coba bermain-main dengan kekuasaannya.
Fenomena gerakan sosial masyarakat sipil Indonesia (social movement) kembali menemukan bentuknya setelah sedikit kelimpungan menghadapi perkembangan zaman dan generasi Z kini. Ternyata secara efektif dan efisien menemukan kembali wujudnya. Ini dibuktikan dengan aksi penolakan terhadap gerak-gerik DPR RI melalui baleg yang ingin juga melemahkan kewenangan MK. Konsolidasi masyarakat dalam satu hari melalui akun X telah menggelindingkan satu bentuk gerakan masyarakat sipil yang membuat ciut nyali penguasa dan para elit yang sedang bermain.
Pergerakan dan perlawanan serentak di banyak kota dan daerah membuktikan konsolidasi demokrasi dan gerakan masyarakat sipil Indonesia tak bisa dianggap enteng. Ternyata era teknologi informasi yang mampu menjembatani komunikasi ribuan orang secara efektif dalam hari. Selama ini seolah teknologi informasi dan telekomunikasi seakan dibajak oleh penguasa. Sudah menjadi rahasia umum data-data pribadi dan jalur komunikasi personal melalui jaringan seluler dan media sosial dan diakses atau "dikuasai" serta dijadikan instrumen "sandra menyandra" oleh rezim kekuasaan.Kini media sosial seperti akun X telah menjadi instrumen baru bagi gerakan masyarakat sipil Indonesia. Konsolidasi melalui akun X yang diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari aktivis, selebritis, jurnalis, akademi dan mahasiswa sehari sebelum aksi 22 Agustus 2024 kemaren di gedung DPR dan di berbagai daerah memberikan dampak dan pembelajaran yang besar bagi konsolidasi demokrasi dan gerakan masyarakat sipil Indonesia.
Gerakan tersebut perlu dideklarasikan secara terbuka untuk mengimbangi kekuasaan dan elit yang hilang kendali dan lupa diri. Sebut saja gerakan itu dengan "Parlemen Rakyat Space X". Parlemen Rakyat Space X ternyata sangat efektif memberikan efek "pertakut" dan kalau perlu efek "jera" terhadap perilaku semena-mena dan bar-bar kekuasaan. "Parlemen Rakyat Space X" sebuah model dan instrumen baru yang mampu menyentuh dengan lapisan gen Z dan grass root secara efektif dan efesien. Gelombang dahsyat dalam satu sentakan konsolidasi mampu membuat bungkam penguasa yang tersandra oligarki dan elit politik yang tersandra penguasa. Mudah-mudahan dengan peristiwa aksi 22 Agustus kemaren yang sangat masif membuat sadar para elit yang berkuasa untuk selalu di koridor suara rakyat. Agar para elit lebih memikirkan derita rakyat daripada sekedar mempertahankan kekuasaan. Agar para elit politik dan bangsa Indonesia lebih mendorong upaya mensejahterakan rakyat banyak yang telah memberikan suara di setiap pemilu. Agar para elit jangan coba-coba mengangkangi konstitusi yang menjadi dasar berbangsa dan bernegara.
Mengantisipasi kekuasaan dan pemerintah agar tidak mencoba bermain api lagi dengan suara rakyat, perlu rasanya membuat gerakan "Parlemen Rakyat Space X" dibuat berkelanjutan dan mengadakan"sidang paripurna rakyat" di akun X ini untuk mengawal jalannya pemerintahan. Jika kemaren yang hadir dalam pertemuan itu sampai dua puluh tiga ribu, kalau perlu ke depan sampai ratusan ribu. Fungsi dan keberadaan gerakan masyarakat sipil Indonesia ternyata masih sangat dibutuhkan, mengingat para elit politik dan elit bangsa Indonesia ini masih suka lupa diri jika sudah berkuasa. Buktinya ketika bangsa ini memperkuat konstitusi dan sistem ketatanegaraan untuk memajukan bangsa, hasrat kekuasaan malah ingin melemahkan dan melumpuhkan konstitusi dan sistem ketatanegaraan kita. (*)