Darurat Kekerasan Seksual

Foto eriandi
×

Darurat Kekerasan Seksual

Bagikan opini

Sumatera Barat sudah masuk fase darurat kekerasan seksual. Sejumlah kasus kekerasan seksual menimpa perempuan dan anak. Sedih memang melihat hal ini terjadi di Ranah Minang. Di negeri yang dinela dengan falsafah ABS SBK.

Kasusnya aneh-aneh saja. Mulai dari pencabulan terhadap anak kandung, anak tiri, siswa, nenek, hingga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Di Agam dua oknum guru agama di salah satu pondok pesantren Canduang yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan santri. Anak yang harus dilindungi, justru menjadi korban kekerasan. Padahal sudah beristri pula.Berkeluarga. Masih terpikirkan juga untuk melakukan perbuatan yang tidak disangka-sangka.

Baca juga: Penertiban PKL

Seorang ayah di Padang Pariaman diduga memperkosa anak kandungnya hingga hamil dan melahirkan. Pelaku, AA, 50, kini telah mendekam di balik jeruji besi setelah ditangkap polisi pada Selasa (16/7). AA sendiri merupakan salah satu caleg pada pileg 2024 lalu.

Mahasiswi menjadi korban kekerasan seksual seorang sopir AKDP di Payakumbuh. Terduga pelaku berhasil ditangkap polisi di Padang, Selasa (16/7).

Seorang nenek di Padang Pariaman mengalami nasib nahas. Pelaku berinisial A, 53, ditangkap Satreskrim Polisi diduga memperkosa korban. Pelaku mengaku melakukan hal itu karena jatuh hati.

Lima tersangka diduga memperkosa ulang seorang ODGJ di wilayah Pariaman. Para pelaku ditangkap aparat Polres Pariaman, setelah mendapat laporan dari warga.

Kelima lelaki itu berinisial Z, 30, berprofesi sebagai buruh harian lepas; S, 17, sehari-hari sopir; A, 48, petani; BE, 30, pedagang; dan JM, 38, buruh harian lepas. Kelimanya diamankan di Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman.

Seorang kakak tiri diduga menjual adiknya kepada hidung belang di pariaman. Dijanjikan mendapatkan kerja, adik tirinya itu malah dijual kepada lima pelaku, Senin (9/9). Saat ini tersangka ditahan polisi, sementara lainnya diburu.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini