7 Kebiasaan Anak, Hebat untuk Siapa?

Foto Catatan Cak AT
×

7 Kebiasaan Anak, Hebat untuk Siapa?

Bagikan opini
Ilustrasi 7 Kebiasaan Anak, Hebat untuk Siapa?

Gemar Belajar: Atau, belajar itu asyik? “Gemar” adalah kata yang bahkan orang dewasa jarang gunakan. Anak-anak akan lebih mengerti jika kita berkata, “Suka membaca buku.” Kata “asyik” bisa ditambahkan untuk memberi kesan belajar itu menyenangkan, bukan sekadar PR yang bikin pusing.

Bermasyarakat: Ini cocoknya bukan untuk anak-anak, tapi calon Ketua RT. Jika kalimat "Bermasyaraat" tetap digunakan, ini jelas akan menjadi kebiasaan yang paling abstrak. Bagaimana anak-anak memahami “bermasyarakat” ketika mereka bahkan belum paham apa itu “masyarakat”?

Kalimat seperti “Suka bergaul dan berbicara dengan orang lain” lebih mendekatkan konsep ini ke kehidupan sehari-hari mereka. Atau, lebih baik bilang, “Ayo bantu teman atau bermain bersama mereka.” Itu baru relevan untuk anak-anak yang dunianya masih seputar taman bermain.

Tidur cepat: Cepat, kapan? Kata “cepat” bisa kapan saja, tergantung kapan diucapkan. Anak-anak lebih mudah memahami kalimat, "Tidur malam tepat waktu". Ini ungkapan yang lebih konkret untuk menjelaskan pentingnya istirahat pada malam hari, di waktu yang telah disepakati. Sekaligus, ini membedakan dengan kebiasaan bangun pagi.

Akhirnya, dalam membuat program, cobalah orang dewasa mendengar anak-anak. Program ini memiliki niat baik, tetapi implementasinya tampak seperti upaya menjejalkan jargon orang dewasa ke kepala anak-anak. Sebuah catatan penting: jika kita ingin anak-anak mendengarkan, bicaralah dengan bahasa mereka, bukan dengan bahasa seminar motivasi.

Jadi, mungkin saatnya Kemendikdasmen belajar dari anak-anak dan melibatkan mereka dalam proses ini. Kalau tidak, “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” hanya akan menjadi proyek besar yang hebat di atas kertas, tapi hambar dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Hebat, tapi untuk siapa?

Cak AT - Ahmadie Thaha

Ma'had Tadabbur al-Qur'an, 30/12/2024

Bagikan

Opini lainnya
Terkini