Partisipsi perempuan dalam pengambilan keputusan merupakan elemen penting dalam mewujudkan kesetaraan gender dan demokrasi yang inklusif. Perempuan memainkan peran strategis dalam menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Meski demikian, upaya meningkatkan keterlibatan perempuan di dunia politik masih menghadapi berbagai tantangan. Tantangan ini mejadi alasan terhadap keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan.
Tantangan Partisipasi Perempuan budaya patriarki, menjadi salah satu hambatan utama yang membatasi perempuan untuk terlibat aktif dalam politik. Dalam banyak masyarakat, norma tradisional masih menganggap peran perempuan lebih cocok di ranah domestik daripada di ruang publik. Hal ini diperkuat oleh stereotype gender yang meremehkan kemampuan perempuan dalam memimpin atau membuat keputusan penting. Stereotype merupakan penilaian negatif dari masyarakat terhadap salah satu gender. Selain itu, perempuan sering kali menghadapi kendala struktural dalam sistem politik. Banyak partai politik tidak menyediakan ruang yang cukup bagi perempuan untuk berkembang. Proses rekrutmen yang bias gender, dominasi laki-laki dalam kepemimpinan partai, serta minimnya dukungan finansial membuat perempuan sulit mendapatkan posisi strategis. Tidak hanya itu, perempuan yang mencoba masuk ke politik kerap menjadi sasaran kekerasan berbasis gender, baik secara fisik, verbal, maupun online. Serangan semacam ini bertujuan untuk meruntuhkan kepercayaan diri perempuan dan menghalangi mereka terlibat lebih jauh dalam pengambilan keputusan politik.
Hambatan dalam Keterlibatan Perempuan, Perempuan di berbagai negara, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan sistemik dalam berpartisipasi di politik. Salah satu hambatan terbesar adalah budaya patriarki yang membatasi perempuan untuk tampil di ruang publik. Banyak yang masih memandang politik sebagai arena dominasi laki-laki. Faktor lain adalah kurangnya dukungan dari institusi politik. Struktur partai sering kali kurang mendukung perempuan untuk maju, baik dari segi pelatihan kepemimpinan, pembiayaan, maupun peluang nyata untuk berkompetisi secara adil. Selain itu, perempuan sering kali harus mengatasi tantangan pribadi, seperti mengelola peran ganda di ranah domestik dan publik. Tidak hanya itu, perempuan dalam politik kerap menjadi target serangan berbasis gender. Kekerasan verbal, pelecehan seksual, atau bahkan kampanye hitam sering digunakan untuk menjatuhkan reputasi mereka. Semua ini menciptakan ketakutan yang membuat perempuan ragu untuk maju.
Keterlibatan perempuan dalam politik memiliki manfaat, keterlibatan perempuan membawa perspektif baru yang dapat memperkaya proses pengambilan keputusan. perempuan cenderung lebih peduli terhadap isu-isu seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan anak, dan keadilan sosial. Dengan adanya keterlibatan perempuan, kebijakan yang dihasilkan menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan. Selain itu, kehadiran perempuan dalam politik juga berperan sebagai role model bagi generasi muda. Hal ini dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk berani terjun ke dunia politik, menciptakan efek domino yang positif dalam meningkatkan representasi gender.Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan di ranah politik, baik dalam tingkat legislatif, eksekutif, maupun di lembaga-lembaga pemerintahan lainnya. Keterlibatan perempuan dalam politik bukan hanya soal kesetaraan gender, tetapi juga berkaitan dengan pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih holistik.
Partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan sangat berpengaruh untuk pembangunan sosial diranah politik. Keterlibatan perempuan dalam politik baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dapat menghasilkan kebijakan yang lebih memperhatikan kebutuhan perempuan dan keluarga, serta memperjuangkan hak-hak perempuan. Misalnya, perempuan memiliki kecenderungan untuk lebih memperjuangkan kebijakan terkait kesehatan reproduksi, pendidikan perempuan, perlindungan anak, dan pencegahan kekerasan berbasis gender. Partisipasi perempuan dalam politik juga penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan keanekaragaman masyarakat. Perempuan membawa perspektif dan pengalaman hidup yang berbeda dari laki-laki, yang dapat memperkaya keputusan politik dan menciptakan kebijakan yang lebih inklusif.
Partisipasi perempuan dalam politik juga penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan keanekaragaman masyarakat. Perempuan membawa perspektif dan pengalaman hidup yang berbeda dari laki-laki, yang dapat memperkaya keputusan politik dan menciptakan kebijakan yang lebih inklusif. (*)