PSSI resmi menunjuk Patrick Kluivert melatih timnas Indonesia. Kabar penunjukkan Kluivert ini sebenarnya sudah berhembus sejak pemecatan Shin Tae-Yong sebagai juru taktik timnas. Mungkin saja kabar itu sengaja ‘dimainkan’ PSSI untuk mengetahui sejauh mana penerimaan masyarakat pecinta sepakbola terhadap Kluivert.
Sebelum STY dipecat, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah memberi sinyal pergantian pelatih timnas. Wawancaranya dengan media di Italia menyeruak soal penggantian itu. Kemudian semakin menggelinding besar.
STY pun sepertinya sudah tahu akan dipecat. Tanda-tandanya sudah nampak. Sehingga it tidak terlalu emosional menerima keputusan tersebut. Di media sosial ia menyampaikan permohonan maaf dan memposting kebersamaan dengan pemain.
Soal jabatan pelatih timnas, publik terbelah dua. Ada yang pro dan kontra. Biasa memang hal itu terjadi. Dinamika dalam sebuah organisasi. Tak ada yang salah. Sekarang apa mau dikata. ET sudah mengeluarkan titahnya. STY dipecat, Kluivert ditunjuk. Padahal publik sedang sayang-sayangnya dengan pelatih asal Korea Selatan itu.
Walau STY tak sekalipun memberikan trofi kepada Indonesia, namun dari segi performa timnas sekarang sudah lebih baik. Bahkan peringkat FIFA pun naik.
PSSI menganggap apa yang dilakukan STY sampai saat ini belumlah cukup. Bahkan melaju ronde ketiga belum memuaskan PSSI. Mungkin PSSI melihatnya apa yang dipersembahkan STY belum sepadan dengan gajinya yang mencapai 1,5 juta dolar Amerika atau Rp23 miliar lebih setahun.ET beralasan STY dipecat di antaranya karena masalah strategi, komunikasi dan kepemimpinan di Timnas Indonesia. Menurutnya timnas perlu juga menjadi perhatian khusus dievaluasi. PSSI melihat perlu ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati para pemain. Lalu komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik secara menyeluruh.
Kluivert sebagai pelatih sebetulnya belum banyak teruji. Setelah gantung sepatu Kluivert memulai karier kepelatihannya sebagai asisten di berbagai klub dan tim nasional. Beberapa pencapaiannya antara lain sebagai asisten pelatih Timnas Belanda pada 2014. Saat itu Kluivert membantu Louis van Gaal membawa Belanda meraih posisi ketiga di Piala Dunia FIFA 2014.
Lalu ia juga memimpin tim nasional Curaçao sebelum beralih ke peran sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain (PSG) dan akademi Barcelona.
Penjukkan Kluivert menjadi taruhan besar bagi PSSI. Beban besar bagi Kluivert yakni meneruskan pekerjaan bagus yang telah ditinggalkan STY. Kluivert mau tidak mau harus bisa membawa Indonesia lolos ke Piala dunia. Mudah-mudahan Kluivert bisa. Sehingga timnas Indonesia bisa berkembang pesat kedepannya.