Walau begitu, persoalan tersebut sebaiknya tidak berhenti disitu saja. Usut tuntas siapa yang menjadi dalang pemugaran tersebut. Tidak mungkin nelayan. Ada kekuatan yang memiliki ekonomi kuat di balik pemugaran laut tersebut. Memanfaatkan oknum-oknum di pemerintahan untuk mengambil keuntungan. Ganti rugi biaya ditimbulkan pencabutan batang-batang bambu tersebut. Jadi tidak seenaknya saja, sudah lah memasang, biaya pencabutan dibebankan kepada negara.
Tersiar kabar, juga ada praktik serupa di Sidoarjo. Kanwil Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Jawa Timur mengatakan sertifikat HGB seluas 656 hektare di wilayah laut Sidoarjo diterbitkan pada 1996. Gawat, laut Indonesia sudah dikapling-kapling. (***)Laut Dikapling

Opini lainnya
Supriadi & Zadiarmi
Matematika Ramadham - Menghitung Keberkahan di Bulan Suci
Matematika Ramadham - Menghitung Keberkahan di Bulan Suci
Catatan Cak AT
Impor Gula vs Penghuni Usus
Impor Gula vs Penghuni Usus
Catatan Cak AT
Kapitalisme, Tapi Religius
Kapitalisme, Tapi Religius
Khairul Jasmi
Pertentangan Kelas Gaya Baru
Pertentangan Kelas Gaya Baru
Arif Rahmat Triasa
Pembersihan Jiwa dan Penguatan Kesadaran Spiritual Melalui Puasa
Pembersihan Jiwa dan Penguatan Kesadaran Spiritual Melalui Puasa