Atur Gas Kurang Pas

Foto eriandi
×

Atur Gas Kurang Pas

Bagikan opini
Ilustrasi Atur Gas Kurang Pas

Menteri Ekonomi Sumber Daya Alam (ESDM) Bahlil bikin geger se-Indonesia. Pengaturan distribusi gas yang dilakukannya membuat rakyat menjadi susah. Gas elpiji yang menjadi alat utama untuk memasak menjadi sulit didapat. Alasannya, gas 3 kg hanya bisa dibeli di pangkalan.

Memang tidak ada yang salah dengan kebijakan pengaturan distribusi gas tersebut. Alasanya pun sungguh mulia, karena tidak mau masyarakat membeli gas mahal dibanding harga yang ditetapkan pemerintah.

Adanya penjualan gas yang diluar kewajaran berdasarkan laporan yang masuk ke Kementerian ESDM perihal adanya modus permainan harga elpiji 3 kg yang marak terjadi di jalur distribusi tersebut. Subsidi elpiji pun menjadi tidak tepat sasaran.

Tanggal 1 Februari diberlakukan. Tak butuh waktu lama, sudah ramai warga antre elpiji di sejumlah pangkalan. Pemandangan yang agak miris. Rakyat susah mendapatkan gas, terpaksa antre panjang. Berpanas-panas di bawah terik matahari. Kalau tidak ada gas tidak masak. Kesal bercampur sedih. Rakyat tak bisa apa-apa. Sebegitu susahnya mendapatkan gas.

Sesaknya antrean itu, “ memakan korban.” Warga Tangerang meninggal dunia usai antre mendapatkan gas. Pemandangan tersebut hanya dibalas dengan ucapan rakyat harus sabar. Distribusi akan lancar nantinya. Elpiji tidak langka. Stok ada, kuota mencukupi.

Namun kenyataan di lapangan, lihatlah antrean panjang orang-orang susah itu demi mendapatkan gas.Telapak tangan sudah pegal memegang gas.

Terima kasih Pak Prabowo. Tidak dalam hitungan sepekan, Prabowo Langsung turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut. Kebijakan Bahlil dianulir. Pengecer sudah boleh lagi menjual gas elpiji. Sama seperti dulu.

Ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemangku kepentingan atau pemegang kuasa. Jangan seenaknya saja mengeluarkan kebijakan tanpa melakukan studi dan riset terlebih dahulu. Kebijakan tergesa-gesa apalagi menyentuh langsung kepada khalayak ramai agan membuat orang terdampak. Seperti distribusi gas dialihkan pengecer. Tampaknya kebijakan tersebut tanpa melalui kajian dan analisis.

Satu keluarga itu paling hanya menghabiskan paling dua- tiga tabung elpiji 3 kg dalam satu bulan. Tidak banyak. Paling banyak itu sektor usaha yang memerlukan gas elpiji seperti restoran, kafe rumah makan dan lain nya.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini
pekanbaru