Darurat Tawuran Remaja

Foto Melda Riani
×

Darurat Tawuran Remaja

Bagikan opini
Ilustrasi Darurat Tawuran Remaja

Kota Padang darurat tawuran remaja! Bulan Ramadhan yang esensinya bulan penuh berkah, bulan pengampunan dan kebaikan, namun yang terjadi malah sebaliknya. Di berbagai sisi kota, jalanan sudah tidak aman karena ulah puluhan remaja yang membawa parang, gir dan berbagai senjata tajam yang entah bagaimana mereka dapatkan. Di Padang Timur, bahkan pelaku tawuran dikabarkan sampai ke pekarangan masjid.

Pleasee… Gubernur Sumatera Barat, Walikota Padang, Danrem, Dandim, DPRD Sumbar, DPRD Padang, Ketua LKAAM, dan semua pengambil kebijakan maupun yang berpengaruh terhadap kebijakan, tawuran sudah jadi darurat di Kota Padang! Jadikan ini sebagai prioritas utama saat ini untuk dicarikan solusi bersama dan diambil tindakan.

Tawuran memang bukan fenomena baru, tapi sekarang semakin brutal dan mencapai gang-gang perumahan pinggir kota. Penangangan tak bisa dilakukan hanya dengan kebijakan parsial maupun sekadar imbauan bagi orang tua untuk menjaga anaknya.

Malam pertama Ramadhan 1446 H di sebuah perumahan di Air Dingin Kelurahan Balai Gadang, di saat umat muslim menjalankan ibadah salat tarawih, puluhan remaja laki-laki heboh berteriak-teriak sesama mereka, dimulai dari perang sarung. Beruntung dapat segera diredakan ketika masyarakat selesai shalat.

Malam-malam berikutnya, di kawasan yang sama, puluhan remaja kembali dengan kendaraan bermotor memperlihatkan gelagat hendak tawuran. Menurut informasi warga, dua malam terakhir, puluhan remaja tersebut sekitar pukul dua atau tiga dini hari terdengar heboh di jalanan. Termasuk Rabu (5/3) dini hari, puluhan remaja di jalan depan Balai Monitor Dinas Kominfo Air Dingin dilaporkan warga terlihat membawa berbagai senjata tajam.

Dalam kondisi seperti itu, di daerah yang bukan pusat kota, seorang Bhabin saja tentu tak akan bisa menangani sendiri menghadapi puluhan remaja yang tengah terbakar emosi. Warga pun secara individu atau kelompok kecil tak akan bisa menghadapi mereka.

Solusi tawuran harusnya dikembalikan ke orang tua? Selama ini, toh, jalan keluar utama dari tawuran adalah imbauan kepada orang tua untuk menjaga anaknya. Tapi ternyata, tawuran semakin menjadi-jadi, yang artinya, imbauan tersebut tak mempan. Banyak orang tua sekarang yang pusing menghadapi anaknya. Dipesankan untuk segera pulang, pun

Jika ada orang tua yang abai atau dengan ‘senang hati’ membiarkan anaknya keluyuran malam, mungkin jumlahnya tak seberapa. Fitrah orang tua pasti mencemaskan anaknya jika pukul 10 paling lama (di bulan Ramadhan), masih belum ada di rumah. Tapi remaja sekarang beda. Tantangan beda dan cara menghadapi yang beda pula. Sementara banyak orang tua yang belum siap untuk itu karena jauhnya perbedaan dengan apa yang mereka alami sebelumnya.

Bagikan

Opini lainnya
arisal aziz
Terkini