AIE ANGEK - Jembatan di Kelok Lubuak Antu, Aie Angek, Tanah Datar yang tersumbat, contoh paling nyata, salama ini tidak ada inspeksi sama-sekali.
Ada pula di dunia ini, jembatan tersumbat. Rupanya ada. Jembatan di jalan negara Bukittinggi-Padang itu, dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda, dipelok pemerintah pusat pada 1980-an. Dilibas banjir lahar dingin sebelum lebaran 2024. Dan, ketahuan, tersumbat rupanya. Sampai arus balik selesai, yang tersumbat belum selesai juga dikeruk. Tetap tersumbat.
"Heran pula saya," kata Eko Yanche Edrie, wartawan yang warga Aie Angek, pada Singgalang, Jumat (19/4). Ia mjnta diluruskan lagi, nama daerah itu bukan Kelok Hantu tapi Kelok Lubuak Hantu.
Menurut dia di sana memang angker doeloe. Tapi, pada 1977, semua keangkeran itu buyar ketika warga Aie Angek, Mak Kari membuat pondok di sana. Dan kemudian lalulintas di jalur utama Sumbat tersebut, kian ramai.
Jembatan hebat nomor satu di dunia karena tersumbat itu, membentang di atas anak sunhai bernama Batang Aie Lurah Aie Kalek. Di atasnya juga membentang jembatan kereta api.
Kita terkejut-kejut saja oleh jembatan di jalan negara ini. Beberapa tahun silam, di Kayu Taman hanyut oleh air bah dari Gunung Tandikek. Kabarnya karena ada pengrusakan hutan. Kini di Aie Angek. Sudah tersumbat saja. Bahkan retak, sehingga terpaksa diberlakukan buka tutup.Data dari Kepaka Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani menunjukkan, kepadatan arus lalulintas di ruas Padang Panjang-Bukittinggi, pada hari Minggu 24.133 unit dan Senin 24.248 unit. Itu rata-rata. Jika terbit candu raun warga Sumbar diserbunyalah Bukittinggi. Apalagi saat lebaran.
Sudah saatnya pemerintah pusat, Sumbar, kabupaten dan kota memeriksa semua jembatan, daripada terkejut-kejut saja kita setelah ini. (kj)
Editor : Bambang Sulistyo