KKI Warsi Salurkan Rp1,5 Miliar Hibah untuk Pengelola Pengelola Perhutanan Sosial

×

KKI Warsi Salurkan Rp1,5 Miliar Hibah untuk Pengelola Pengelola Perhutanan Sosial

Bagikan berita
Kelompok masyarakat pengelola perhutana sosial penerima hibah disalurkan KKI Warsi.Ist
Kelompok masyarakat pengelola perhutana sosial penerima hibah disalurkan KKI Warsi.Ist

PADANG - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menyalurkan hibah senilai Rp1,5 miliar pada 10 kelompok perhutanan sosial di Sumatera Barat. Hibah ini bertujuan untuk memperluas dampak positif dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

Hibah ini digunakan untuk perlindungan dan pengamanan hutan serta pengembangan usaha berbasis potensi lokal. Seperti produksi minyak kemiri, minyak kayu putih, kopi, pupuk kompos, beras organi dan madu galo-galo,. Tidak hanya meningkatkan perekonomian komunitas tetapi juga memperkuat kapasitas pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

“Dukungan hibah ini bertujuan untuk memastikan kelompok-kelompok perhutanan sosial semakin mandiri dan mampu mengelola hutan secara lestari. Kami sangat bangga melihat bagaimana kelompok-kelompok ini berhasil menggunakan dana hibah tahun pertama untuk memulai usaha yang bermanfaat bagi ekonomi komunitas. Tak kalah pentingnya, kelompok menggunakan dukungan ini untuk meningkatkan kapasitasnya dalam perlindungan dan pengamanan hutan” jelasnya Direktur KKI Warsi, Adi Junedi, Senin (11/11/2024).

Melihat kebermanfaatan tahun pertama, KKI Warsi melanjutkan program ini dengan menyalurkan hibah tahun kedua sebesar Rp958 juta. Dukungan ini diharapkan dapat memperluas skala usaha, mengembangkan pasar yang lebih luas, serta memperkuat kapasitas manajerial dalam pengelolaan hutan yang ramah lingkungan.

Plh Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Bambang Suyono, menyampaikan kepada kelompok penerima hibah bahwa tantangan utama dalam pengelolaan hutan bukan hanya pada tahap penerbitan izin, tetapi pada pelaksanaan pengelolaannya setelah izin diberikan.

“Program ini luar biasa sekali. Tantangan terbesar bukan hanya menerbitkan izin pengelolaan, tapi justru pada tahap pengelolaannya setelah izin diberikan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya komitmen kuat dari semua pihak. Bambang berharap capaian yang sudah diraih dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, demi keberlanjutan pengelolaan hutan yang lebih baik di masa mendatang.

Selain dukungan finansial, hibah tahun kedua ini juga diiringi pelatihan manajemen keuangan, perencanaan bisnis berkelanjutan, dan teknik konservasi. Dukungan ini bertujuan memperkuat kapasitas kelompok-kelompok perhutanan sosial dalam menjaga hutan dan mengelola usaha yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Salah satu penerima hibah, Adam, Ketua KUPS Bukik Godang di Nagari Tanjung Bonai Aur, Kabupaten Sijunjung, menyampaikan bahwa hibah yang diterima pada tahun pertama sangat membantu kelompoknya dalam mengembangan jaringan usaha minyak kayu putih hingga ke Inhutani.

“Dengan hibah tahun pertama, kami berhasil memulai usaha ini, dan sekarang dengan hibah tahun kedua, kami akan memperbesar kapasitas produksi dan memperbaiki kualitas produk untuk menjangkau lebih banyak pasar. Kami sangat berterima kasih karena program ini membantu meningkatkan kesejahteraan kami dan tetap menjaga kelestarian hutan,” kata Adam.

Editor : yoserizal
Bagikan

Berita Terkait
Terkini