Sikapi Penurunan Moralitas pada Generasi Muda, Pemprov Sumbar Gelar Rakor Lintas Sektoral

×

Sikapi Penurunan Moralitas pada Generasi Muda, Pemprov Sumbar Gelar Rakor Lintas Sektoral

Bagikan berita
Kepala Biro Kesra Setaprov Sumbar, Al Amin saat membuka rakor lintas sektoral kepemudaan, Rabu (13/11) di Auditorium Gubernuran Sumbar.Ist
Kepala Biro Kesra Setaprov Sumbar, Al Amin saat membuka rakor lintas sektoral kepemudaan, Rabu (13/11) di Auditorium Gubernuran Sumbar.Ist

PADANG - Guna menyikapi tantangan penurunan moralitas pada generasi muda di Sumatera Barat (Sumbar), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Sumbar menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Koordinasi Lintas Sektor Dalam Mewujudkan Generasi Muda Berkarakter di Provinsi Sumatera Barat.

"Muncul kekhawatiran kita nilai-nilai tradisional semakin terkikis. Tantangan saat ini yakni masalah penurunan moralitas, menurunnya rasa kebersamaan,dan kurangnya pemahaman tentang identitas budaya lokal.Masih banyak permasalahan generasi muda yang terjadi pada saat ini seperti pengangguran, kemiskinan,dan kekerasan, serta narkoba,"sebut Kepala Biro Kesra Setdaprov Sumbar, Al Amin.

Hal itu disampaikannya saat mewakili Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor Kepemudaan, Rabu (13/11/2024) di Auditorium Gubernuran Sumbar.

Dikatakannya, nasib bangsa iniditentukan oleh para generasi muda, untuk itu masyarakat perluikut terlibat dalam mencatak generasi-generasi muda yang berkualitas. Generasi muda adalah pewaris dan penerus bangsa, budaya serta tradisi yang mengedepankankeseimbangan antara inteletual, adat dan syariat.

Menurutnya, kondisi faktual saat ini yang menggerus kepribadian generasi muda. Seperti, hilangnya identitas budaya bangsa, tawuran pelajardan mahasiswa, narkoba, seks bebas, fenomena genk motor,kekerasan yang dilakukan generasi muda, dan degradasi moralitaspelajar.

"Ini perlu menjadi perhatian semua pihak yangberkompeten untuk mengantisipasi dan penanggulangi berbagaipersoalan tersebut,"ujarnya.

Menurutnya, lemahnya ketahanan budaya pada generasi muda juga ditunjukkan oleh terjadinya gejala krisis identitas. Sebagai akibat semakin melemahnya norma-norma lama dan belum terkonsolidasinya norma baru, yang mengakibatkan sikap ambivalensi dan disorientasi tata nilai.

"Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapijuga bermoral dan memiliki pegangan yang kuat terhadap nilai-nilai agama dan adat istiadat,"ulasnya.

Dengan mengimplementasikan kebijakan kepemudaan dan peningkatan koordinasi lintas sektor, diharapkan karakter generasi muda akan semakin kuat, tidakhanya dari segi intelektual dan kompetensi. Tetapi juga dari segi moral dan spiritual, sehingga mereka mampu menjadi pemimpinmasa depan yang menjunjung tinggi adat dan syariat.

"Karena itu, menjadi kewajiban kita bersama untuk memberikan yang terbaik bagi mereka, salah satunya dengan membangun karakter yang kuat. Menurut para ahli, karakteradalah ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi tantangan,"pungkasnya.

Editor : yoserizal
Bagikan

Berita Terkait
Terkini