[caption id="attachment_1144" align="alignnone" width="647"] Dubes India untuk Indonesia HE Mr. Gurjit Singh, bersama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, usai peresmian patung Mahatma Gandhi di Rumah Budaya.(Musriadi Musanif)[/caption]TANAH DATAR – Tubuh itu terlihat berdiri kokoh. Kacamata khasnya terpasang pas di atas batang hidungnya. Kendati menggunakan tongkat, namun langkahnya pasti. Nampaknya sedang diarahkan ke Gunung Marapi.
Itulah sosok tokoh demokrasi dan antikekerasan yang amat dikenal sepanjang sejarah, Mahatma Gandhi. Gandhi hadir di Rumah Budaya Fadli Zon, Nagari Aie Angek, Tanah Datar, sebagai sebuah patung perunggu, diresmikan Duta Besar India untuk Indonesia HE Mr. Gurjit Singh, dan disaksikan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan sejumlah bupati, politisi, akademisi dan wartawan Sumbar.“Patung Gandhi memang terlihat sedang melangkah pasti. Dia bertolak dari Rumah Budaya menuju Gunung Marapi, penjaga bumi Minang yang disebut-sebut sebagai tempat asalnya nenek moyang orang Minangkabau. Sekali pun Gandhi hadir dalam bentuk benda budaya, namun ruh dan semangatnya tidak akan pernah mati,” ujar Fadli Zon, dalam sambutannya usai peresmian patung itu, kemarin.
Menurut Fadli, India yang dikenal luas sebagai tempat Mahatma Gandhi lahir dan menjadi inspirator dunia, sesungguhnya telah memiliki hubungan yang cukup lama dengan Indonesia dan Minangkabau. Ajaran-ajarannya tentang demokrasi, antikekerasan berdikari, dan perjalanan menuju kemenangan, jelasnya, telah tumbuh dan menyebar luas hingga ke pelosok dunia.Dengan Minangkabau, jelas Fadli, India memiliki hubungan erat dalam bentuk agama. Dahulu, Hindu dan Budha jadi agama nenek moyang di sini, setelah Islam masuk, orang Minang langsung menganut agama Islam. Tetapi perlu diingat, kata Fadli, agama Islam yang dianut itu pun dibawa para pedagang Gujarat.
Bahasa India, tambahnya, juga memiliki pengaruh yang amat luas di dalam bahasa-bahasa Melayu Nusantara, begitu pula dengan keragaman kuliner dan makanannya.Dubes India untuk Indonesia HE Mr. Gurjit Singh dalam sambutannya mengakui, peranan Mahatma Gandhi di dunia memang amat besar, termasuk dalam hubungannya dengan kebudayaan di Indonesia. Kehadiran patung Gandhi di Rumah Budaya Fadli Zon, katanya, menunjukkan betapa hubungan Minangkabau dan India sebenarnya sudah demikian erat.
Dijelaskan, Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di Gujarat dan meninggal di New Delhi pada 30 Januari 1948 dalam usia 78 tahun. Ketika masih remaja, Gandhi sempat belajar hukum di Inggris. Setelah lulus dan berprofesi sebagai pengacara, dia pergi sebuah koloni Inggris di Afrika Selatan yang kala itu dikenal sebagai kawasan diskriminasi ras terbesar yang disebut apartheid.Dikemudian hari, Gandhi dikenal sebagai seorang aktivis politik yang sukses menghilangkan hukum-hukum diskriminatif. Sebuah gerakan berbasis nonkekerasan, berhasil dibentuknya.
Ketika kembali ke India, Gandhi berperan penting dalam proses kemerdekaan negeri itu dari jajahan Inggris. Fakta itu telah memberi inspirasi yang besar bagi rakyat di negara-negara koloni lainnya untuk berjuang dalam meraih kemerdekaan, serta memecah kemaharajaan Brityania untuk membentuk negara persemakmuran.Gandhi memang dikenal sebagai penganut Hindu yang taat, tetapi dia amat menyukai dinamika pemikiran yang berkembang dalam agama Islam dan Kristen. Gandhi terbilang sebagai orang yang mempercayai, manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai dalam satu negara.Ketika India pecah jadi dua negara, India dan Pakistan, pada tahun 1947, Gandhi menyatakan terang-terangan penolakannya. Ajaran dan prinsip Gandhi yang dikenal sebagai ‘jalan yang benar’ dan’ jalan menuju kebenaran’ telah menginspirasi banyak aktivis demokrasi dan kalangan antirasis di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.Indonesia terbukti jadi lahan subur bagi pengembangan gerakan ini. Ibu Gedong Bagoes Oka, misalnya, menemukan inspirasi perjuangannya di dalam ajaran Gandhi yang pada akhirnya mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa Bali, sebagai pusat pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi, tentunya.
Dengan diresmikannya patung perunggu Mahatma Gandhi karya Bambang Winaryo di Rumah Budaya Fadli Zon ini, koleksi benda-benda budayaanya akan semakin lengkap. Rumah Budaya Fadli Zon diresmikan pada 4 Juni 2011 di Nagari Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.(Musriadi Musanif)
Editor : Eriandi