Indonesia Lolos

Foto eriandi
×

Indonesia Lolos

Bagikan opini
Ilustrasi Indonesia Lolos

Indonesia menang tipis 1-0 atas tamunya Bahrain dalam laga lanjutan babak kualifikasi Piala dunia 2026, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3) malam. Gol tunggal striker naturalisasi Ole Romeny membawa Indonesia ke peringkat empat kalsemen.

Kemenangan ata Bahrain tersebut sedikit meredakan ketegangan di tanah air pascahasil minor didapat pelatih anyar Timnas Patrick Kluivert (PK). Sebelumnya PSSI mengganti ‘di tengah jalan’ ShiN Tae-Yong dengan pelatih asal Negeri Kincir Angin Patrick Kluivert.

Saat pemecatan bergulir masyarakat terutama netizen tanah air gaduh dengan hal tersebut. Publik terbelah. Ada yang mendukung ada yang tidak. Cara pandang terhadap prestasi STY pun berbeda.

Bagi yang mendukung, keputusan PSSI menganti STY sudah tepat. Karena selama hampir lima tahun melatih, STY belum memberikan sebiji tropi pun untuk Indonesia. Sudah banyak yang dinaturalisasi belum menghasilkan apa-apa. Jangankan di tingkat Asia, di tingkat Asia Tenggara, Indonesia berada di bawah Thailand dan Vietnam. Ini benar.

Tapi bagi yang tidak mendukung, keputusan PSSI itu salah. Proses pembentukan timnas tidak mudah. Apalagi menyatukan kultur sepakbola Asia dan eropa. Kebanyakan pemain naturalisasi Indonesia berasal dari Belanda. Mereka bermain di liga-liga Eropa. Pendekatan sepakbolanya pasti berbeda.

Lagipula, sejak dipegang STY, peringkat Indonesia di rangking FIFA melesat. Dari posisi 170-an sekarang sudah di angka 130-an.

Kencangnya perdebatan itu berterusan sampai saat ini. Apalagi ketika Australia membantai habis Indonesia 5-1. Tagar #patrrickout dan #etout menggema di jagat media sosial.

Bagaimana tidak, PK tidak menunjukkan kemampuanya segala ahli strategi. Terlalu memaksakan permainan menyerang menghadapi Australia. Padahal sebelumnya ketika dipegang STY Indonesia bermain tidak seperti itu.

Saat menghadapi Bahrain, PK dan tim sepertinya sudah menyadari bagaimana sebenarnya kualitas pemain timnas Indonesia.

Dari pertandingan yang tersaji saat menghadapi Bahrain, PK mengembalikan gaya permainan Indonesia seperti sebelumnya. Bahkan berani menurunkan tiga pemain asli Indonesia seperti Rizki Ridho, Marcelino dan Ricky Kambuaya.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini