Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat geger dunia. Pada 2 April lalu, ia mengeluarkan kenaikan tarif impor perdagangan seluruh negara tak terkecuali. Jumlah kenaikan pun beragam. Yang jelas hampir semua negara kena.
Trump beralasan, kenaikan tarif impor barang ke Amerika sebagai bentuk perlindungan negara terhadap rakyatnya. Trum ingin ada kesimbangan perdagangan anatar Amerika dengan negara lain.
Presiden As memberikan kenaikan tarif impor terhadap Indonesia sebesar 32 persen. Tentu hal ini berdampak terhadap ekspor Indonesia ke negeri Paman Sam tersebut yang didominasi tekstil, produk kayu dan kelapa sawit.
Baru beberapa hari saja, indeks perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia turun drastis. Bahkan sampai turun delapan persen. Belum lagi nilai tukar rupiah yang tembus di angka Rp17 ribu per dolar AmerikaSecara garis besar, dampak negatif bagi Indonesia terhadap tarif impor Amerika adalah penurunan kinerja ekspor. AS adalah salah satu pasar ekspor terbesar Indonesia. Kenaikan tarif dapat mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar AS.
